Membacakan Dongeng Sebelum Tidur bukan sekadar kebiasaan malam hari untuk menenangkan anak sebelum tidur, tapi juga sarana ampuh untuk menanamkan nilai-nilai moral dan karakter positif sejak dini. Melalui cerita sederhana, anak belajar membedakan antara baik dan buruk, berempati terhadap sesama, serta memahami pentingnya kejujuran dan tanggung jawab dalam kehidupan.
Table of Contents
ToggleMengapa Dongeng Penting untuk Pembentukan Karakter Anak
Dongeng memiliki kekuatan yang mudah dipahami anak-anak.
Berbeda dengan nasihat langsung yang sering terasa menggurui, cerita dalam dongeng menyampaikan nilai-nilai kebaikan secara lembut melalui tokoh dan alur yang menarik.
Menurut psikolog anak Bruno Bettelheim, dongeng membantu anak dalam memahami dunia nyata dengan cara yang aman dan menyenangkan. Saat anak mendengarkan kisah tentang keberanian, kerja keras, atau kejujuran, mereka sebenarnya sedang belajar menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri.
Selain itu, aktivitas mendongeng akan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Suara lembut dan ekspresif membuat anak merasa dihargai, disayangi, dan didengarkan — faktor penting dalam membentuk kepercayaan diri dan empati.
Anak di Era Digital Kurang Terpapar Nilai Moral
Di tengah perkembangan teknologi dan media digital, ada banyak anak lebih akrab dengan karakter kartun atau permainan daring daripada kisah penuh makna seperti dongeng klasik.
Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan reflektif dan empati sosial karena anak lebih banyak menerima informasi visual cepat tanpa proses berpikir mendalam.
Selain itu, sebagian orang tua mulai meninggalkan kebiasaan mendongeng karena kehabisan waktu atau tidak tahu harus mulai dari mana.
Padahal, dongeng tetap relevan di era modern, asalkan disampaikan dengan cara yang menarik dan sesuai dengan usia anak.
Gunakan Dongeng sebagai Media Pembelajaran Nilai-Nilai Positif
Dongeng bisa menjadi jembatan antara hiburan dan pendidikan karakter anak.
Kuncinya adalah memilih cerita dengan pesan moral yang kuat, bahasa yang sederhana, dan karakter yang bisa dijadikan panutan.
Berikut beberapa cara efektif mengajarkan karakter positif melalui dongeng:
1. Pilih Cerita dengan Nilai Moral yang Jelas
Anak-anak akan memahami konsep moral lebih baik melalui contoh konkret daripada teori.
Cerita seperti Kancil dan Buaya mengajarkan kecerdikan, Bawang Merah dan Bawang Putih menanamkan kejujuran dan keikhlasan, sementara Pinokio mengajarkan pentingnya berkata jujur.
Nilai-nilai seperti kerja keras, keberanian, dan kasih sayang bisa dikenalkan secara alami melalui tokoh protagonis yang berjuang menghadapi rintangan.
Dengan begitu, anak tidak hanya memahami cerita, tapi juga belajar meniru tindakan positif dari karakter yang mereka sukai.
Baca Juga: Travel Malang Surabaya: Efisiensi Waktu dan Kenyamanan Anda
2. Gunakan Bahasa yang Emosional dan Ekspresif
Suara dan ekspresi wajah memainkan peran penting dalam dongeng.
Gunakan intonasi yang bervariasi agar anak merasa seolah-olah ikut dalam perjalanan karakter di cerita.
Misalnya, nada lembut saat menggambarkan kebaikan, atau nada bersemangat ketika menceritakan petualangan.
Ekspresi emosional akan membantu anak merasakan empati — mereka belajar memahami perasaan sedih, bahagia, takut, atau marah dari tokoh cerita, lalu mengaitkannya dengan pengalaman mereka sendiri.
3. Kaitkan Cerita dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak
Setelah bercerita, ajak anak untuk berdiskusi ringan:
“Menurut kamu, kenapa si Kancil tidak mau berbagi?” atau “Apa yang bisa kamu lakukan kalau melihat teman sedih seperti dalam cerita tadi?”
Pertanyaan reflektif seperti ini membantu anak memahami bahwa nilai moral dalam cerita tidak berhenti di dongeng saja, tetapi bisa diterapkan di dunia nyata.
Dengan cara ini, anak akan menginternalisasi nilai seperti tolong-menolong, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap orang lain.
4. Perkenalkan Beragam Karakter dari Budaya Berbeda
Salah satu keunggulan dongeng adalah kemampuannya dalam melintasi budaya.
Anak-anak bisa belajar dari Cinderella yang penuh kesabaran, Aladdin yang gigih, hingga Timun Mas yang cerdas dan berani.
Dengan mengenalkan cerita dari berbagai belahan dunia, anak akan memahami bahwa kebaikan dan kejujuran adalah nilai universal.
Selain memperkaya wawasan budaya, keberagaman tokoh dalam cerita juga mengajarkan anak menghargai perbedaan dan menumbuhkan rasa toleransi.
5. Jadikan Dongeng Sebagai Rutinitas Positif Sebelum Tidur
Konsistensi adalah kunci pembentukan karakter anak.
Membacakan dongeng setiap malam, meski hanya lima hingga sepuluh menit, memberikan dampak besar bagi perkembangan emosi dan moral anak.
Waktu sebelum tidur adalah momen ideal karena pikiran anak lebih tenang dan siap menerima cerita.
Selain menenangkan, kegiatan ini menstimulasi otak kanan yang berhubungan dengan imajinasi dan kreativitas.
Contoh Nilai Positif yang Bisa Diajarkan Melalui Dongeng
| Nilai Karakter | Contoh Dongeng | Makna yang Dapat Ditanamkan |
|---|---|---|
| Kejujuran | Pinokio | Selalu berkata benar meski sulit |
| Tanggung jawab | Semut dan Belalang | Menyiapkan diri sebelum musim sulit |
| Kebaikan hati | Bawang Putih dan Bawang Merah | Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan |
| Kerja keras | Cinderella | Usaha dan kesabaran membuahkan hasil |
| Keberanian | Timun Mas | Menghadapi tantangan dengan percaya diri |
Membentuk Generasi dengan Karakter yang Kuat Melalui Cerita
Dongeng bukan hanya tentang hiburan sebelum tidur, melainkan cermin kehidupan dalam bentuk yang sederhana.
Melalui cerita, anak belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi dan bahwa karakter positif seperti jujur, penyayang, serta rendah hati akan selalu membawa kebaikan.
Membacakan dongeng sebelum tidur setiap malam adalah langkah kecil dengan dampak besar — membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan berempati terhadap sesama seperti penjelasan unibrah.ac.id.






Leave a Comment